Fedora 16 merupakan salah
satu distro Linux berbasis RedHat yang cukup populer dan banyak digunakan di
desktop maupun server. Sebagai proyek yang dikembangkan bersama oleh RedHat dan
komunitas, Fedora merupakan cikal bakal atau testbed untuk RedHat
Enterprise Linux. Seperti kebanyakan distro populer lainnya, Fedora
menggunakan Gnome sebagai desktop
environment default. Namun pengguna KDE tidak perlu khawatir karena Fedora
tetap menyediakan pilihan untuk memasang KDE sebagai desktop environment.
Untuk urusan instalasi, Fedora sudah menyediakan antarmuka berbasis GUI yang cukup mudah digunakan. User dapat memilih untuk menggunakan installer berbentuk CD atau DVD. Ketika menggunakan CD, user dapat terlebih dahulu mencoba Fedora dalam mode live cd. Sedangkan penggunaan DVD sepertinya memang dirancang untuk instalasi dengan perangkat lunak bawaan yang lebih banyak.
Dalam tutorial ini kita akan melakukan instalasi Fedora 16 menggunakan DVD. ISO image Fedora dapat diunduh dari situs resminya atau cermin lokal seperti kambing. Kelar mengunduh, ISO image harus dibakar ke DVD atau flashdisk, atau bisa juga menggunakan virtual machine di VirtualBox, atau menggunakan teknik booting ISO dari harddisk.
Di menu GRUB, pilih Install or upgrade Fedora.
Untuk urusan instalasi, Fedora sudah menyediakan antarmuka berbasis GUI yang cukup mudah digunakan. User dapat memilih untuk menggunakan installer berbentuk CD atau DVD. Ketika menggunakan CD, user dapat terlebih dahulu mencoba Fedora dalam mode live cd. Sedangkan penggunaan DVD sepertinya memang dirancang untuk instalasi dengan perangkat lunak bawaan yang lebih banyak.
Dalam tutorial ini kita akan melakukan instalasi Fedora 16 menggunakan DVD. ISO image Fedora dapat diunduh dari situs resminya atau cermin lokal seperti kambing. Kelar mengunduh, ISO image harus dibakar ke DVD atau flashdisk, atau bisa juga menggunakan virtual machine di VirtualBox, atau menggunakan teknik booting ISO dari harddisk.
Di menu GRUB, pilih Install or upgrade Fedora.
Untuk memastikan DVD dalam kondisi
baik dan tidak akan mengganggu jalannya instalasi, kita bisa memilih untuk
memeriksanya. Kalau sudah yakin DVD dalam keadaan baik, pilih saja Skip.
Pilih bahasa yang akan digunakan.
Klik Next untuk melanjutkan.
Pilih jenis papan ketik (keyboard
layout), lalu klik Next.
Berikutnya kita harus menentukan
jenis penyimpanan yang digunakan untuk instalasi. Pilih Basic Storage
Devices untuk kebanyakan PC/laptop dengan harddisk lokal. Pilih Specialized
Storade Devices jika menggunakan FCoE, iSCSI, zFCP, atau Storage Area
Networks (SANs) lainnya. Klik Next untuk melanjutkan.
Tentukan host name untuk
mesin yang sedang di-install ini. Di tahap ini juga tersedia pilihan
untuk pengaturan jaringan. User yang memilih melewatkan konfigurasi
jaringan dapat melakukannya nanti setelah instalasi selesai. Klik Next
untuk melanjutkan.
Pilihan zona waktu untuk Indonesia
ada tiga, 1) Jakarta untuk WIB, 2) Makassar untuk WITA, dan 3) Jayapura untuk
WIT. Pilih salah satunya, lalu klik Next untuk melanjutkan.
Tentukan password root yang
nantikan akan digunakan untuk berbagai kepentingan pengelolaan sistem.
Sebaiknya pilih password yang cukup panjang namun tetap mudah diingat.
Klik Next untuk melanjutkan.
Fedora menyediakan beberapa pilihan
metode partisi. Tips untuk memilih partisi, jika sebelumnya sudah ada sistem
operasi lain di PC/laptop gunakan pilihan Create Custom Layout, jika
ingin menggunakan seluruh harddisk untuk instalasi gunakan pilihan Use All
Space. Selesai memilih, klik Next.
Klik Write Changes to Disk
untuk mengkonfirmasi pembuatan partisi.
Fedora menyediakan empat pilihan
instalasi, 1) Graphical Desktop untuk lingkungan desktop lengkap, 2)
Software Development untuk lingkungan desktop pengembangan perangkat lunak,
3) Web Server untuk lingkungan LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP), 4)
Minimal untuk instalasi minimal. Pilihan ini masih dapat dikonfigurasi
setelah instalasi selesai. Tentukan pilihan, lalu klik Next untuk
melanjutkan.
Instalasi akan memakan waktu hingga
beberapa puluh menit. Tunggu hingga selesai.
Setelah instalasi selesai, klik Reboot
untuk masuk ke sistem baru.
Berikutnya kita harus melakukan konfigurasi pascainstalasi
untuk pengaturan waktu, pembuatan user baru, dan pembuatan hardware
profile.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar